Belajar dari Hoegeng
Belajar dari Hoegeng
Di tengah zaman ketika kejujuran sering terasa seperti barang langka, nama Hoegeng Iman Santoso tetap bersinar. Mantan Kapolri yang dikenal tegas, sederhana, dan tak tergoda oleh kekuasaan maupun harta ini, menjadi teladan yang tak lekang oleh waktu.
Hoegeng bukan hanya menjalankan tugas sebagai aparat penegak hukum; ia menjalani hidup dengan integritas. Ia menolak semua . suap, tak memanfaatkan jabatan untuk kepentingan pribadi, bahkan tetap hidup sederhana hingga akhir hayatnya. Baginya, jabatan adalah amanah, bukan peluang untuk memperkaya diri.
Kejujuran Hoegeng lahir dari keyakinan bahwa “lebih baik kehilangan jabatan daripada kehilangan kehormatan”. Ia berani berkata benar meski pahit, menegakkan hukum tanpa pandang bulu, dan tak pernah membiarkan rasa takut meruntuhkan prinsipnya.
Dari Hoegeng kita belajar bahwa kejujuran adalah pondasi yang membuat seseorang dikenang bukan karena kekayaannya, melainkan karena hatinya yang bersih. Mungkin, kita tidak akan menjadi Kapolri, tapi di ruang hidup kita masing-masing—sebagai pelajar, pedagang, pegawai, atau pemimpin keluarga—kita bisa memilih jalan yang sama: jujur, adil, dan amanah.
Karena pada akhirnya, gelar dan harta akan hilang, tetapi nama baik akan tetap hidup, seperti Hoegeng yang namanya terus disebut sebagai simbol kejujuran di negeri ini.
---G_S..