“Wakil Rakyat, Wakil Absensi”
“Wakil Rakyat, Wakil Absensi”
Di papan absensi, namamu jadi legenda,
selalu kosong, tapi gaji tetap ada,
rapat penting? kau hilang bagai kabut,
munculnya cuma saat kamera rebut.
Kursi itu, empuknya sampai lupa berdiri,
rakyat teriak, kau sibuk selfie,
janji kampanye? tinggal jadi pantun basi,
yang kau wakili cuma rekening pribadi.
Gedung parlemen jadi hotel bintang lima,
kartu aksesmu kunci semua drama,
masuk siang, pulang cepat,
kerja? oh maaf… itu kan cuma konsep.
Kami tak butuh pahlawan di baliho,
kami mau kerjamu, bukan foto,
tapi kau pandai, memang luar biasa—
menghilang… tanpa terasa.
---G_S..